Biografi Lengkap Syaikh Muhammad Yasin Al-Fadani - Siapakah yang tidak
kenal akan kebesaran dan ketokohan maha guru satu ini ? Ya, beliau merupakan
ulama besar keturunan Indonesia yang menjadi penjaga aqidah ahlussunnah wal
jamaah di kota Makkah. Beliau menjadi rujukan para santri dari seluruh penjuru dunia
termasuk dari Indonesia. Sederetan nama besar ulama nusantara pernah menjadi
santri dan merasakan "tangan dingin" beliau dalam memberikan
tarbiyah. Keulamaan beliau menjadikan tak seorang ulama pun di masanya yang
berani mencela atau mengkritik beliau. Namun demikian, beliau merupakan sosok
yang amat sederhana, hanya mengenakan pakaian apa adanya, tidak
berlebih-lebihan dan senang nongkrong di Gahwaji untuk menghisap syesah atau
rokok arab yang biasa dihisap dengan tembakau dari buah-buahan dan menjadi rokok
yang mentradisi di Arab. Dan uniknya, tak seorang pun berani mengkritik apalagi
mencela kebiasaan beliau menghisap syesah ini, karena keluasaan ilmu beliau
yang membuat setiap orang menaruh hormat dan segan kepada beliau.
Syaikh
Yasin Al-Fadani, begitu orang mengenal beliau, bernama lengkap Syaikh Abul
Faidh Alam Ad-Diin Muhammad Yasin bin Muhammad Isa bin Udiq al-Fadani,
merupakan ulama besar berdarah nusantara tepatnya berdarah Sumatera Barat, yang
lahir di kota Mekah, Arab Saudi, pada tanggal 17 Juni tahun 1915 masehi.
Ayahnya bernama Syaikh Muhammad Isa bin Udiq al-Fadani, sedangkan ibu beliau
bernama Maimunah binti Abdullah Fadani.
Beliau
merupakan salah satu hadits atau muhadits terbesar di masanya. Beliau
mendapatkan gelar sebagai al-musnid dunya atau ulama ahli sanad dunia dalam
keahliannya di bidang ilmu periwayatan hadist. Selain itu, beliau juga
merupakan seorang ahli ilmu fiqih, tasawuf, falak dan ilmu keislaman lainnya.
Beliau merupakan ulama sekaligus seorang kepala madrasah Darul Ulum yang
memiliki banyak santri dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia.
Para santri datang mengaji kepada beliau selain untuk menimba ilmu juga untuk
bertabaruk, ngalap berkah dari beliau dan mendapatkan ijazah sanad hadits dari
beliau.
Kehidupan Di Masa Kecil dan Remajanya
Sejak
kecil Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani telah menimba ilmu agama dari ayahnya
sendiri yang seorang ulama besar. Setelah itu beliau meneruskan thalabul ilmi
nya kepada Syaikh Mahmud al-Fadani.
Syaikh Yasin Al-Fadani Muda
|
Pada
tahun 1346 hijriyah, beliau masuk di Madrasah Ash-shaulatiyah. Selama belajar
di sana, beliau menunjukkan kecerdasan yang luar biasa dan sangat jarang
ditemukan pada anak seusia beliau. Hal inilah yang membuat para guru beliau
merasa takjub dan sangat mencintai beliau.
Namun
pada sekitar tahun 1934 terjadilah konflik di sh-Shauthiyyah. konon penyebabnya
adalah tindakan direktur ash-shaulatiyah yang tidak terpuji Dimana direktur
ash-shaulatiyah telah menyinggung perasaan para pelajar asal Asia tenggara,
terutama dari Indonesia. Sang Drektur menjadi tersangka perobekan surat kabar
melayu yang dianggap sebagai bentuk pelecehan kepada martabat bangsa melayu.
Karena itu kemudian beliau mengemukakan ide untuk mendirikan madrasah baru yang
kemudian diberi nama madrasah Darul Ulum di Makkah. Setelah madrasah baru ini
selesai dibangun, para pelajar yang dari ash-Shaulatiyah banyak yang pindah ke
Darul Ulum. Di Madrasah ini, Syaikh Yasin menjadi wakil direktur. Walau telah
memiliki jabatan tinggi, namun beliau tetap melanjutkan thalabul ilminya kepada
para ulama-ulama besar kota Makkah dan tempat lainnya.
Beliau
merupakan seorang pelajar yang haus akan ilmu. Bahkan ketika kelak menjadi
ulama, beliau tetap haus ilmu. Beliau dikenal sebagai orang yang suka memburu
sanad, silsilah periwayatan hadits dan ijazah ilmu atau kitab. Itulah sebabnya
beliau mendapatkan gelar al-Musnid Ad-Dunya atau pemilik sanad terbanyak di
dunia. Hal ini karena beliau seorang ulama yang paling banyak memiliki sanad di
dunia ini.
Menjadi
Seorang Pendidik
Setelah
matang dalam ilmu keislaman, Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani kemudian dipercaya
untuk menjadi ulama dan guru yang secara aktif memberikan kuliah di masjidil
haram dan di Darul Ulum ad-Diniyyah, tepatnya di permulaan tahun 1938 masehi
atau 1356 hijriyah. Kemudian hari, pada tahun 1941 masehi atau 1359 hijriyah,
beliau dipercaya sebagai direktur di Darul Ulum. Adapun untuk mengajar di
Masjidil Haram sendiri, maka beliau memperoleh izin untuk mengajar di sana pada
tanggal 10 Jumadil khir tahun 1369 hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 29
maret tahun 1950 masehi. Yang memberikan izin untuk mengajar di sana adalah Dewan
Ulama Masjidil Haram.
Di
kedua forum pendidikan ini, beliau banyak mengajarkan ilmu hadits dan juga ilmu
keislaman lainnya. Setiap bulan ramadhan, beliau secara istiqamah membaca
kutubussittah atau enam kitab utama ilmu hadits. Selain membacakan kutubussttah,
beliau juga memberikan ijazah keilmuan kepada para santri. Hal ini berlangsung
selama kurang lebih lima belas tahun.
Syaikh Yasin dan Syesah-nya
|
Syaikh
Yasin seringkali memberikan ijazah, baik itu ijazah khas, ijazah 'aam ataupun
ijazah muthlaq. Berkenaan dengan ijazah khas itu sendiri, Syaikh Yasin sangat
memberikan perhatian kepada beberapa ulama dan para tokoh cerdik cendekia yang
sudah terlihat kewibawaan serta kepakaran mereka, maka oleh beliau dibuatkan
kitab-kitab ijazah sanad yang khusus buat mereka. Diantara para ulama yang
mendapatkan ijazah khash dari Syaikh yasin Adalah sebagai berikut:
- Sayyid Muhammad Al-hasyimi
- Syaikh Zakaria Bila
- Syaikh Dr. Mahmud Said Mamduh
- Al-Mufti al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya
- Al-Qadhi Muhammad al-Umari
- Asy-Syaikh Muhammad Taqiy al-Usmani
- Asy-Syaikh Ismail Zain al-Yamani
- Al-Habib Abu Bakar Athas al-Habsyi
- Asy-Syaikh Muhammad Riyadh al-Malih
- Al-Allamah Muhammad Zabarah
- Syaikh Abdullah al-Jarafi
- Syaikh Dr. Yahya Ghautsani
- Syaikh Aiman Suwaid
- Prof. Dr. Sayyidisy Syaikh As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki
- dan para ulama besar lainnya
Adapun
dengan ijazah ‘am, Syaikh Yasin al-Faddani boleh dikatakan sebagai seorang ahli
hadits yang pemurah. Berulang kali beliau menyebut dalam beberapa kitab
sanadnya pernyataan tentang pengijazahan sanad kepada semua orang yang hidup di
zamannya, dengan objektif untuk memberi manfaat kepada para penuntut ilmu dan
menyebarluaskan sanad-sanad periwayatan. Sebagai contoh, di akhir kitab Waraqat
fi Majmu’at al-Musalsalat wa al-Awa’il wa al-Asanid al-‘Aliyyah beliau
menuliskan:
هذا
وقد اجزنا بما فى هذه الورقات كل من اراد رواية ذلك عنا ممن ادرك حياتنا وكذا غيره
مما تجوز لنا روايته وتثبت عنا معرفته ودريته
Dan
di akhir kitab al-‘Ujalah fi al-Ahadits al-Musalsalah beliau menuliskan:
وقد
اجزنا بها جميع اهل عصري ووقتى ممن اراد الرواية عني
Di akhir kitab an-Nafhat al-Miskiyyah fi al-Asanid al-Muttashilah lebih luas lagi beliau menyebutkan dengan ungkapan:
وقد أجزت بالأوائل السنبلية خاصة، وبهذه النفحة المسكية بأسانيدنا المتصلة بها، وكذا بجميع مؤلفاتي ومروياتي، كلّ مَن أراد
جميع ذلك ممن أدرك حياتي، أو وُلد في السنين المتممة لعقد وفاتي.اهـ
Walaupun pengijazahan ‘am seperti ini masih dipersilisihkan di antara ulama, namun Syaikh Yasin lebih memilih pandangan yang mengharuskannya. Di sisi lain mayoritas ulama berpendapat bahwa ijazah demikian adalah jenis ijazah yang paling lemah.
Di akhir kitab an-Nafhat al-Miskiyyah fi al-Asanid al-Muttashilah lebih luas lagi beliau menyebutkan dengan ungkapan:
وقد أجزت بالأوائل السنبلية خاصة، وبهذه النفحة المسكية بأسانيدنا المتصلة بها، وكذا بجميع مؤلفاتي ومروياتي، كلّ مَن أراد
جميع ذلك ممن أدرك حياتي، أو وُلد في السنين المتممة لعقد وفاتي.اهـ
Walaupun pengijazahan ‘am seperti ini masih dipersilisihkan di antara ulama, namun Syaikh Yasin lebih memilih pandangan yang mengharuskannya. Di sisi lain mayoritas ulama berpendapat bahwa ijazah demikian adalah jenis ijazah yang paling lemah.
Syaikh Yasin Bin Isa Al-Fadani Sang
Sayuthiyyu Zamanihi
|
Keulamaan
Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani sangatlah cemerlang dan diakui oleh para ulama
di masanya hingga kini. Bahkan sebagian ulama besar dengan terang-terangan
memberikan gelar kepada beliau dengan gelar Sayuthiyyu Zamanihi atau Imam Hafid
Assayuthi di zamannya.Salah satu ulama besar sekaligus waliyullah yang
memberikan gelar ini adalah Maulana Al-Habib Segaf bin Muhammad As-Segaf dari
tarim, Hadramaut, Yaman. Beliau merupakan satu diantara puluhan ribu ulama yang
sangat mengagumi ketinggian ilmu Syaikh Yasin Al-Fadani ini.
Namun
demikian, keluasan ilmu beliau tidak membuat beliau gelap mata. Beliau tetap
dalam kesederhanaannya dan ketawadhu'annya. Salah satu bukti ketawadhuan beliau
adalah saat beliau menyempatkan diri berkunjung ke nusantar, yang
merupakan tanah kelahiran dan tanah asal dari nenek moyangnya itu. Di
sana beliau mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat nusantara.
Bahkan ribuan ulama berbondong-bondong menemui beliau untuk meminta ijazah
sanad hadits dan minta diakui sebagai murid beliau. Salah satu yang datang
menemui beliau adalah KH. Syafi'i Hadzami. Ketika kyai Syafi'i berhasil menemui
Syaikh Yasin, kyai Syafi'i langsung minta diangkat sebagai murid. Namun apa
reaksi Syaikh Yasin ? Beliau malah menolak permintaan kyai Syafi'i
tersebut.Beliau menolak bukan karena tidak senang kepada kyai Syafi'i, namun
beliau menganggap bahwa dirinya tidak pantas menjadi guru dan bahkan beliau
yang kemudian meminta diangkat menjadi muridnya kyai Syafi'i. Menurut Syaikh
Yasin, kyai Syafi'i merupakan ulama besar yang tidak diragukan lagi keilmuan
dan kealimannya. Kata Syaikh Yasin, sosok kyai Syafi'i sudah sangat dikenal di
kota Makkah sebagai sosok ulama nusantara yang mumpuni dan memiliki keluasan
ilmu agama. Demikianlah sedikit dari ketawadhu'an Syaikh Yasin Al-Fadani.
Kehidupan
beliau yang memang dianugerahi berbagai keutamaan dengan salah satunya yaitu
dapat tinggal di kota Mekkah, bisa dikatakan sebagai lantaran beliau
mendapatkan kemudahan untuk berguru kepada para ulama besar di masanya, baik
yang tinggal atau bermukim di tanah suci itu sendiri, maupun dari luar tanah
suci misalnya dari Malaysia, Indonesia, India, Rusia, Pakistan, Iraq, Maghribi,
Mesir, Yaman , Palestina, Syiria, Lebanon dan lain sebagainya. Hingga guru beliau
tidak kurang kurang dari 700 orang. Inilah kemudian mengapa dalam diri beliau
terkumpul berbagai macam sanad periwayatan ilmu dan hadits.
Guru-Guru
Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani
Menghitung
guru-guru yang telah berjasa besar dalam mencetak sosok Syaikh Yasin al-Fadani
tidaklah mudah apabila tidak mau dianggap mustahil. Sebab guru-guru beliau
hampir tidak dapat dihitung jumlah pastinya. Ada yang mengatakan bahwa
jumlah guru beliau tidak kurang dari 700 (tujuh ratus) orang. Diantaranya
aadalah sebagai berikut:
Guru-Guru Syaikh Yasin selama di Makkah
- Syaikh Muhammad Isa Al-Fadani (ayah beliau sendiri)
- Syaikh Mahmud Al-Fadani
- Syaikh Umar Hamdan bin Umar bin Hamdan al-Mahrisi at-Tunisi al-Madani al-Mahrasi. Selama dengan gurunya ini, Syaikh Yasin senantiasa mengikuti dan membacakan kitab kepadanya.
- Syaikh Muhammad Ali bin Husain al-Maliki
- Syaikh Umar Ba Junaid yang dikenal sebagai mufti madzhab Syafi'iyyah di Makkah
- Syaikh Hasan Al-Yamani
- Syaikh Said bin Muhammad Al-Yamani
- Syaikh Muhsin bin Ali Al-Palimbani al-Maliki, seorang ulama besar Makkah yang memiliki darah nusantara, tepatnya dari Palembang
- Asy-Syaikh As-Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki al-Makki yang merupakan ayah dari seorang muhadits paling terkemuka di zaman ini yaitu almarhum Maulana As-Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki.
- Maulana al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi al-Makki
- Maulana Al-Habib Abu Bakar bin Ahmad bin Husain bin Muhammad al-Habsyi al-Makki
- Maulana Al-Habib Hasan bin Ahmad As-Segaf
- Maulana Al-Habib Hasan bin Muhammad bin Abdullah Fad'aq al-Alawi al-Husaini
- Maulana As-Sayyid Muhsin bin Ali Al-Musawa bin Abdurrahman. Kepadanya, Syaikh Yasin belajar ilmu ushul
- Syaikh Abdullah Muhammad Ghazi al-Makki. Kepadanya, beliau memperdalam ilmu tarikh
- Sayyidi As-Syaikh Muhammad Amin Al-Kutbi Al-Hasani
- Sayyidi Asy-Syaikh Al-Allamah Khalifah bin Hamd An-Nabhani al-Makki
- Sayyidisy Syaikh Umar bin Husain ad-Dagestani al-Makki
- Sayyidisy Syaikh Hibatullah bin Syarafuddin bin Muhammad bin Ibrahim al-Alawi al-Makki
- Sayyidisy Syaikh Muhammad Nur Saif Hilal al-Makki
- Sayyidisy Syaikh Muhammad Al-Arabi at-Tabban
- Sayyidisy Syaikh Ahmad bin Abdullah bin Muhammad Al-Makhallalati
- Sayyidisy Syaikh Hasan bin Muhammad bin Abbas bin Ali Al-Masysyath al-Maliki
- Sayyidisy Syaikh Ibrahim binDawud bin Abdul Qadir al-Fathani al-Makki. Kepadanya, beliau memperdalam ilmu lughah.
- dan ulama-ulama Makkah lainnya
Guru-Guru Syaikh Yasin dari luar Kota Makkah
- Sayyidisy Syaikh Yusuf bin Ismail bin Yusuf bin Hasan An-Nabhani
- Sayyidisy Syaikh Washil bin Athaillah bin Sa'dullah al-Kasymiri
- Sayyidisy Syaikh Yusuf bin Ahmad bin Nashr bin Suwailam ad-Dijwi
- Sayyidisy Syaikh Nashrullah bin Ahmad Afandi Asy-Syathi asy-Syami
- Sayyidisy Syaikh Hadi bin Ahmad al-Aiba' al-Yamani
- Sayyidisy Syaikh Muhammad Al-Hasyimi bin Abdurrahman At-Tilmisani
- Maulana Al-Habib Muhammad bin Yahya Dum al-Ahdal al-Yamani
- Maulana al-Habib Muhammad bin Abdul Hadi bin Hasan as-Segaf
- Sayyidisy Syaikh Najib bin Muhammad bin Yusuf Sirajuddin Al-Halabi
- Hadratusy Syaikh Kyai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari al-Jumbani al-Jawi
- Sayyidisy Syaikh Muhammad Makki bin Muhammad Ja'far bin Idris al-Kattani
- Asy-Syaikh Muhammad bin Muhammad Makhluf at-Tunisi
- Asy-Syaikh Muhammad Isa bin Udeq al-Faddani
- Asy-Syaikh Muhammad Mukhtar bin ‘Atharid al-Bogori
- Asy-Syaikh Muhammad Isa bin Udeq al-Faddani
- Syaikh Muhammad Makki bin Muhammad Ja'far bin Idris Al-Kattani
- Asy-Syaikh Muhammad Abdul Hayy bin Abdul Kabir bin Muhammad al-Kattani
- Asy-Syaikh Muhammad Shaleh bin Abdullah Farfur ad-Damsyiqi
- Asy-Syaikh Muhammad bin Abdullah bin Ibrahim al-‘Aquri al-Mishri
- Asy-Syaikh Muhammad Syafi’ ad-Diyubandi al-Hindi
- Asy-Syaikh Muhammad Zahid al-Kautsari
- Asy-Syaikh Muhammad Habibullah bin Abdullah asy-Syinqithi
- Asy-Syaikh Muhammad Salim bin Muhammad Sa’id bin Muhammad Rahmatullah al-Hindi
- Asy-Syaikh Muhammad al-Hafidz bin Abdul Lathif bin Salim at-Tijani al-Mihsri
- Asy-Syaikh Muhammad Imam bin Ibrahim as-Saqa al-Mishri
- Asy-Syaikh Muhammad bin Hasanain bin Muhammad Makhluf al-Adawi al-Mishri
- Asy-Syaikh Muhammad bin Ahyad bin Muhammad Idris al-Bogori
- Asy-Syaikh Muhammad Zahid al-Kautsari
- Asy-Syaikh Muhammad al-Baqir bin Muhammad Abdul Kabir bin Muhammad al-Kattani
- Asy-Syaikh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri
- Asy-Syaikh Muhammad Bakhit bin Husein al-Muthi’i al-Mishri
- Al-Habib Alawi bin Abdullah bin Idrus bin Syihab at-Tarimi
- Al-Habib Alawi bin Abdullah bin Ali Syihabuddin at-Tarimi
- Asy-Syaikh Abdul Karim bin Ahmad bin Abdul Lathif bin Ali al-Khathib al-Faddani
- Al-Habib Ali bin Abdurrahman bin Ismail bin Abi Bakar al-Ahdal
- Asy-Syaikh Ali bin Abdul Hamid bin Muhammad Ali Qudus as-Samarani
- Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Shabir al-Mandaili al-Indonesi
- Asy-Syaikh Ali bin Falih bin Muhammad bin Falih bin Muhammad adz-Dzahiri al-Mihnawi al-Madani
- Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Taufiq asy-Syalabi
- Asy-Syaikh Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Muhammad Arsyad al-Banjari
- Asy-Syaikh Abdul Hafidz bin Muhammad ath-Thohir al-Fahri al-Fasi
- Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad Salim al-Bisyri al-Mishri
- Asy-Syaikh KH. Abdul Wahab bin Hasbullah as-Surbawi
- Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad bin Ali bin Abdul Ghani Uyun as-Sud al-Himshi
- Asy-Syaikh Abdul Wasi’ bin Yahya bin Abdul Wasi’ ash-Shan’ani
- Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad Ghazi al-Hindi al-Makki
- Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad Niyazi al-Bukhari
- Asy-Syaikh Thanthawi bin Jauhari bin al-Mishri
- Asy-Syaikh Shaleh bin Alawi bin Aqil
- Asy-Syaikh Abbas bin Muhammad Amin bin Ahmad Ridhwan al-Madani
- Asy-Syaikh Thohir bin ‘Asyur at-Tunisi
- Al-Habib Abdullah bin Muhammad bin Hamid Assegaf
- Asy-Syaikh Abdullah bin Falih bin Muhammad bin Falih adz-Dzahiri
- Asy-Syaikh Shaleh bin Ahmad bin Abdullah al-Madani al-Maliki
- Asy-Syaikh Dzafar Ahmad bin Lathif Ahmad al-Hindi al-Utsmani at-Tahanawi ad-Diyubandi
- Al-Habib Thaha bin Ali bin Abdullah al-Haddad
- Asy-Syaikh Shabir bin Musa al-Jawi
- Al-Habib Abdullah bin Umar bin Ahmad bin Umar asy-Syathiri
- Asy-Syaikh Zaki bin Ahmad bin Ismail al-Barzanji
- Asy-Syaikh Zakaria bin Abdullah bin Hasan bin Zainal Bilah
- Asy-Syaikh Hasan bin Muhammad Marzuq Habannakah al-Maidani ad-Damsyiqi
- Asy-Syaikh Zamzam bin Muhammad Amin al-Himshi
- Asy-Syaikh Habiburrahman al-A’dzami al-Hindi
- Asy-Syaikh Hamid bin Syakir al-Halab
- Asy-Syaikh Hamid bin Adin bin Ruslan ad-DamsyiqiAsy-Syaikh Hamid bin Hasan bin Abdul Ma’bud al-Haifawi ad-Damsyiqi
- Asy-Syaikh Syarif bin Muhammad Syarif bin Muhammad bin Ali as-Sanusi
- Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Ahmadi az-Zawahiri
- Asy-Syaikh Ahmad al-Marzuqi bin Ahmad al-Mirshad al-Jawi
- Asy-Syaikh Ahmad bin Abdullah bin Shadaqah Dahlan
- Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad Mansur al-Fulfulani al-Malizi
- Asy-Syaikh Arsyad bin As’ad al-Banteni al-Indonesi
- Asy-Syaikh Ibrahim bin Abdullah Yar Syah Muhammad bin Fadhlullah ad-Dihlawi
- Asy-Syaikh Baqir bin Muhammad Nur bin Fadhil al-Jogjawi
- Asy-Syaikh Ibrahim bin Hamud bin Ibrahim asy-Syafi’i az-Zabidi
- Asy-Syaikh Jam’an bin Ma’mun at-Tangerangi
- Asy-Syaikh Ibrahim Afandi al-Jabali al-Azhari
- Asy-Syaikh Abdul Hayy al-Kattani
- Asy-Syaikh Amatallah binti Abdul Ghani ad-Dihlawi
- Asy-Syaikh Mufti Syafi’ ad-Dibandi
- Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad Shiddiq al-Ghumari
- Asy-Syaikh Asyraf Ali at-Tahanawi
- Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad Shiddiq al-Ghumari
- Asy-Syaikh Muhammad Bakhit al-Muti’i
- Asy-Syaikh Muhammad al-Hafidz at-Tijani
- Asy-Syaikh Muhammad al-Khidhr Husain
- Asy-Syaikh Muhammad Anwar Shah al-Kasymiri
- Asy-Syaikh Mahmud bin Muhammad ad-Dumi
- Asy-Syaikh Muhammad Hasanain Makhluf
- Asy-Syaikh Muhammad Ibrahim as-Samaluti
- Asy-Syaikh Ahmad bin bin Muhammad bin Abdul Aziz Rafi’ at-Tahthawi al-Mishri
- dan para ulama besar lainnya
Diantara
Murid-Murid Syaikh Yasin Bin Isa Al-Fadani
- Asy-Syaikh Isma’il Zain al-Yamani
- Prof. Dr. M. Hasan ad-Dimasyqi
- Asy-Syaikh DR. Ali Jum’ah Mufti Mesir
- Asy-Syaikh Hasan al-Qathirji
- Tuan Guru KH. Abdullah bin Abdurrahman Pondok Lubuk Tapah Kelantan
- Asy-Syaikh Abdul Fattah Rawah
- Tuan Guru KH. Hasyim bin Abubakar Pondok Pasir Tumboh Kelantan
- As-Sayyid Abdullah Shiddiq al-Ghumari
- Asy-Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni Damaskus
- Asy-Syaikh Abdus Shubhan al-Barmaw
- DR. Muhammad Hasan ad-Dimyathi
- Asy-Syaikh Muhammad Nuruddin Marbu al-Banjari
- Prof. DR. Sayyid Agil Husain al-Munawwar
- Prof. DR. Muhibbudin Wali al-Khalidi
- KH. Ahmad Muthohar Mranggen
- KH. Yusuf bin Hasyim Asy’ari
- DR. Yahya al-Ghaustani
- DR. Muslim Nasution
- KH. Idham Khalid
- KH. Zayadi Muhajir
- KH. Thahir Rahili
- KH. Ahmad Junaidi
- DR. Burhanuddin Umar Lubis
- KH. Hasan Azhari
- KH. Sahal Mahfudz Pati
- KH. DR. Abdul Muhith Abdul Fattah
- KH. Maimoen Zubair Rembang
- Asy-Syaikh Ahmad Muhajirin ad-Dari Bekasi
- Asy-Syaikh KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) Martapura
- Asy-Syaikh Mu’allim KH. M. Syafi’i Hadzami
- KH. Abdul Hamid ad-Dari\
- Asy-Syaikh Muhammad Mukhtaruddin al-Falimbani
- Al-Habib Umar bin Hafidz Tarim
- Al-Habib Muhammad Hamid al-Kaf Makkah
- Asy-Syaikh Ahmad Damanhuri al-Bantani
- Asy-Syaikh Muhammad Hamid Amin al-Banjari
- Asy-Syaikh Muhammad Ismail Zain al-Makki al-Yamani
- Prof. DR. as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki
- KH. Erfan Adu Al Banjary
- Syeikh Husni Thamrin Al Banjary
- KH. Sya’rani Toyyib Al Banjary
- KH. Hatim Salman Al Banjary
- KH. Abdussyukur Al Banjary
- KH. Wildan Salman Al Banjary
- KH. Abrar Dahlan
- dan lain sebagainya
Alhamdulillah sebagian
besar sanad-sanad dan ijazah kitab-kitab penulis didapat dari murid – murid beliau
langsung, diantaranya dari KH. Erfan Adu, KH. Sya’rani Toyyib, KH. Wildan
Salman dan lain-lain. Dan melalui dari KH. Munawwar Gazali kepada KH. Abrar
Dahlan dan Ust. Syarwani yang mengambil kepada KH. Abdussyukur dan lain – lain.
Karya-Karya
Syaikh Yasin bin Isa al-Fadani
Syaikh Yasin Al-Fadani sang Al-Musnid Dunya
|
Syaikh
Yasin merupakan seorang ulama yang sangat produktif menulis kitab. Karyanya
tidak kurang dari 100 kitab, dan kabarnya hingga hari ini para murid baru
berhasil mengumpulkan kitab beliau sebanyak 97 kitab, dengan rincian 25 kitab
tentang ilmu dan ushul fiqh, 36 kitab tentang ilmu falak, 9 kitab tentang ilmu
hadits, dan sisanya tentang ilmu-ilmu lainnya. Selain itu, walaupun beliau
berdarah melayu, namun keseluruhan kitab beliau ditulis dalam bahasa Arab.
Berikut diantara kitab-kitab karya beliau yang masih dapat diketahui:
- Al-Fawaid al-Janiyyah (Terbit tahun 1417 hijriyah atau 1996 masehi). Kitab ini masih dikaji oleh banyak ulama dan pelajar hingga kini. Bahkan kitab ini sendiri telah dijadikan materi silabus mata kuliah ushul fiqh di Fakultas Syari’ah Universitas al-Azhar Mesir. Sebagaimana diakui oleh kalangan para ulama yang mengetahui kadar keilmuan beliau, faktor susunan bahasa yang tinggi dan sistematis serta isinya yang padat menjadikan karya Syaikh Yasin dijadikan oleh para ulama dan pelajar sebagai rujukan.
- Al-Washl as-Sami bi Ijazah Sayyid Muhammad al-Hasyimi
- Ad-Durr al-Madhud fi Syarh Sunan Abu Dawud 20 jilid
- Syarh al-Musalsal bi al-‘Itrat ath-Thahirah
- Nail al-Ma’mul Hasyiyah ‘ala Ghayat al-Wushul ‘ala Lubb al-Ushul
- Bughyat Musytaq Syarh al-Luma’ Abi Ishaq
- Tashnif as-Sama’ fi Mukhtashar ‘Ilm al-Wadha’
- Fath al-‘Allam fi Syarh Bulugh al-Maram
- Bulghat al-Musytaq fi ‘Ilm Isytiqaq
- Syarh Jauhar Tsamin fi Arba’in Haditsan min Ahadits Sayyid al-Mursalin li al-‘Ajluni
- Hasyiyah ‘ala Risalah Hajar Zadah fi ‘Ilm Wadha’
- Al-Fawaid al-Janiyyah ‘ala Qawa’id al-Fiqhiyyah (terbit tahun 1417 H/1996 M)
- Hasyiyah ‘ala al-Asybah wa an-Nadzair fi Furu’ Fiqh asy-Syafi’i li as-Suyuthi
- Idhah an-Nur al-Lami’ Syarh al-Kaukab as-Sathi’
- Tatmim ad-Dukhul Ta’liqat ‘ala Madkhal al-Wushul ila ‘Ilm al-Ushul
- Hasyiyah ‘ala at-Talaththuf fi Ushul Fiqh
- Hasyiyah ‘ala al-Qawa’id al-Kubra li al-‘Izz bin Abdissalam
- Ta’liqat ‘ala Syarh Mandzumah az-Zamzami fi Ushul at-Tafsir
- Ta’liqat ‘ala Luma’ Abi Ishaq asy-Syirazi fi ‘Ilm Ushul
- Al-Khamaliyah Syarh Mutawasith ‘ala Tsamarat al-Wasilah
- Ar-Riyadh Nadzrah Syarh Nadzm al-‘Alaliy al-Muntatsirah fi al-Maqulat al-‘Asyrah
- Taqrir al-Maslak li Man Arada ‘Ilm Falak
- Syarh ‘ala Risalah al-Adhud fi al-Wadha’
- Tatsnif as-Sami’ Mukhtashar fi ‘Ilm al-Wadh’i
- Ad-Durar an-Nadhid Hasyiyah ‘ala Kitab at-Tamhid li al-Asnawi fi Ushul Fiqh asy-Syafi’i
- Manhal al-Ifadah Hawasyi ‘ala Risalah Adab al-Bahts wa al-Munadzarah li Thasy Kubra Zadah
- Kaukab al-Anwar fi Asma’ an-Nujum as-Samawiyah
- Janiyy ats-Tsamar Syarh Mandzumah Manazil Qamar
- Al-Mukhtashar al-Muhadzdzab fi Istikhraj al-Auqat wa al-Qiblat bi ar-Rubu’ al-Mujayyab
- Thabaqat asy-Syafi’iyyah ash-Shughra
- Thabaqat asy-Syafi’iyyah al-Kubra
- Syarh ‘ala Mandzumah Zubad li Ibni Ruslan fi al-Fiqh Syafi’i
- Thabaqat ‘Ulama al-Falak wa al-Miqat
- Thabaqat ‘Ulama al-Ushul wa al-Qawa’id al-Fiqhiyyah
- Thabaqat Masyahir an-Nuhah wa Tasalsul Akhdzihim
- Al-Fawaid al-Jamilah Syarh Kabir ‘ala Tsamarah al-Wasilah
- Husn ash-Shiqayah Syarh Kitab Durus al-Balaghah
- Al-Mawahib al-Jazilah Syarh Tsamrah al-Wasilah fi al-Fala
- Ittihaf al-Khallan Taudhih Tuhfat al-Bayan fi ‘Ilm al-Bayan
- Al-Qaul al-Jamil bi Ijazah as-Sayyid Ibrahim bin Aqil
- Risalah fi ‘Ilm al-Manthiq
- Al-‘Ujalah fi al-Hadits al-Mutsaltsal
- Tanwir al-Bashirah bi Thuruq al-Isnad asy-Syahirah (terbit tahun 1403 H/1983 M)
- Al-Isyadat fi Asanid Kutub an-Nahwiyyah wa ash-Sharfiyyah
- Ar-Risalah al-Bayaniyyah ‘ala Thariqat as-Sual wa al-Jawab
- Al-Asanid al-Kutub al-Haditsiyyah as-Sab’ah
- Asma al-Ghayah fi Asanid asy-Syaikh Ibrahim al-Hazazmi fi al-Qiraah
- Ithaf al-Mustafid bi an-Nur al-Asanid
- Ithaf al-Bararah bi Ahadits al-Kutub al-Haditsiyyah al-‘Asyrah (terbit tahun 1403 H/1983 M
- Al-‘Iqd al-Fard min Jawahir al-Asanid
- Ad-Durr al-Farid min Durar al-Asanid
- Al-Waraqat fi Majmu’ah al-Musalsalat wa al-Awail wa Asanid al-‘Aliyyah (terbit tahun 1406H/1986M)
- Ithaf Uli al-Himam al-‘Aliyyah bi al-Kalam ‘ala al-Hadits al-Musalsal al-Awwaliyyah
- Ikhthiyar wa Ikhtishar Riyadh Ahli Jannah min Atsar Ahli as-Sunnah li ‘Abdul Baqi’ al-Ba’li al-Hanbali
- Al-Arba’un Haditsan Mutsaltsal bi an-Nuhad ila al-Jalal as-Suyuthi
- Qurrat al-‘Ain fi Asanid A’lam al-Haramain
- Al-Arba’un al-Buldaniyyah Arba’un Haditsan ‘an Arba’in ‘an Arba’in (terbit tahun 1407 H/1987 M)
- Al-Arba’un Haditsan min Arba’in Kitan ‘an Arba’in ‘an Arba’in Syaikhan (terbit tahun 1429 H/2008 M)
- Al-Muqtathaf min Ithaf al-Kabir bi Makkiy
- Ailsilah al-Wushlah Majmu’ah Mukhatarah min al-Hadits al-Mustalsal
- Fath ar-Rabb al-Majid fi Ma li Asyyakhi min Faraid al-Ijazah wa al-Asanid
- Nihayat al-Mathlab fi ‘Ulum al-Isnad wa al-Adab
- Faidh ar-Rahmani bi Ijazat Samahah al-‘Allamah al-Kabir Muhammad Taqi al-‘Utsmani (terbit tahun 1406 H/1986 M)
- As-Salasil al-Mukhtarah bi Ijazah al-Muarrikh as-Sayyid Muhammad bin Muhammad Ziyarah
- Ta’liqat ‘ala Kifayat al-Mustafiq li asy-Syaikh Mahfudz at-Turmusi
- Al-‘Ujalah al-Makkiyyah
- Al-Waraqat ‘ala al-Jawahir ats-Tsamin fi al-Arba’in Haditsan min al-Hadits Sayyid al-Mursalin ; dan
- Ad-Durar an-Nadzir wa ar-Raudh an-Nadzir fi Majmu’ al-Ijazah bi Tsabat al-Amir
- Faidh ar-Rahman fi Tarjamah wa Asanid asy-Syaikh Khalifah bin Hamd an-Nabhan
- Ittihaf ath-Thalib as-Sirri bi al-Asanid ila al-Wajih al-Kuzbari
- Al-Asanid al-Faqih Ahmad bin Hajar al-Haitami al-Makki (terbit tahun 1429H/2008M)
- Tahqiq al-Jami’ al-Hawi fi Marmiyat asy-Syarqawi
- Ithaf al-Ikhwan bi Ikhtishar Majma’ al-Wujdan (terbit tahun 1406H/1986M)
- Madmah al-Wujdan fi Asanid asy-Syaikh Umar Hamdan
- Ittihaf as-Samir bi Auham Ma fi Tsabat al-Amir
- Faidh al-Muhaimin fi Tarjamah wa Asanid as-Sayyid Muhsin
- Ittihaf al-Ikhwan bi Ikhtishar Madmah al-Wujdan fi Asanid asy-Syaikh Umar Hamdan
- Ijazah asy-Syaikh Aiman Suwaid
- Ijazah as-Sayyid Muhammad ‘Alawi al-Maliki
- Faidh al-Ilah al-‘Ali fi Asanid ‘Abdil Baqi al-Ba’li al-Hanbali
- Al-Irsyad as-Sawiyyah fi Asanid al-Kutub an-Nahwiyyah wa ash-Sharfiyyah
- Al-Waslu ar-Rati fi Asanid Syihab Ahmad al-Mukhallati
- Al-Awail as-Sunbuliyah wa Dhailuha (terbit tahun 1427 H/2006 M)
- Ta’liqat ‘ala al-Awail as-Sunbuliyyah
- Bughyat al-Muris fi ‘Ilm al-Asanid
- Al-Maslak al-Jaliy fi Tarjamah wa Asanid asy-Syaikh Muhammad ‘Aliy (terbit tahun 1408 H/1988 M)
- Ta’liqat ‘ala Tsabat al-Kazbari al-Hafidz
- Ta’liqat ‘ala Tsabat asy-Syibrazi
- Ad-Durr an-Natsir fi Ittishal bi Tsabat al-Amir
- Ta’liqat ‘ala Tsabat asy-Syanwani
- Ta’liqat ‘ala Husn al-Wafa li Ikhwan ash-Shafa
- Tsabat al-Kazbari (terbit tahun 1403 H/1983 M)
- Ta’liqat ‘ala al-Awail al-‘Ajluniyyah
- Ar-Raudh al-Fa-ih wa Bughyat al-‘Adi wa ar-Raih bi Ijazah al-Ustadz Muhammad Riyadh al-Malih
- Al-‘Iqd al-Farid min Jawahir al-Asanid
- Al-‘Ujlah fi Ahadits al-Musalsalah (terbit tahun 1405 H/1985 M)
- Faidh al-Bari bi Ijazah al-Wajih as-Sayyid ‘Abdurrahman al-Anbari
- Ar-Raudh al-Fa-ih wa Bughyat al-Ghadi wa ar-Raih (terbit tahun 1426H/2005M)
- Faidh al-Mabdi bi Ijazah asy-Syaikh Muhammad ‘Audh az-Zabidi (terbit tahun 1429 H/2008 M)
- Al-Kawakib ad-Darari fi Ijazah Mahmud bin Sa’id al-Qahiri
- Uqud al-Lujain fi Ijazah Syaikh Ismail Zain
- Al-Muqtathif min Ittihaf al-Akabir bi Asanid al-Mufti Abdul Qadir
- Al-Mawahib al-Jazilah wa al-‘Uqud al-Jamilah fi Ijazah al-‘Allamah al-Bahhatsah al-Musyarik asy-Syaikh Abi Yahya Zakaria bin Abdullah Bila
- Masyjarah bi Asanid al-Fiqh asy-Syafi’i
- An-Nafhat al-Maskiyyah fi Asanid al-Makkiyyah (terbit tahun 1409H/1989M)
- Al-Kawakib as-Siyarah fi Asanid al-Mukhtarah
- An-Nafhat al-Hasaniyyah (terbit tahun 1396 H/1976 M)
- Al-Washl ar-Ratibi fi Tarjamah wa Asanid Syihab Ahmad al-Mukhallati
- Al-Wafi bi Dzail Tadzkar al-Masafi bi Ijazah Syaikh Abdullah al-Jarafi (terbit tahun 1429 H/2008 M)
- Nahj as-Salamah fi Ijazah ash-Shafi Ahmad Salamah
- dan masih banyak lagi lainnya
Wafatnya
Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani
Syaikh Yasin bersama ulama
|
Setelah
mendarmabaktikan hidupnya untuk berdakwah dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat
bagi lentera yang menerangi qalbu umat islam dunia, Syaikh Yasin pun akhirnya
harus menutup usianya di dunia fana ini. Beliau wafat pada hari Jumat, Subuh,
pada tanggal 27 Dzulhijjah tahun 1410 hijriyah yang bertepatan dengan 20 juli
tahun 1990 masehi dalam usia 75 tahun. Jenazah beliau dimakamkan setelah shalat
jumat di pemakaman Ma'la. Dengan kebesaran Allah, selama proses pemakaman
beliau, liang lahat yang hanya sederhana ternyata tidak terlihat sebagai liang
lahat yang sempit dan lembab, akan tetapi terlihat sebagai lapangan luas
membentang dengan bau yang semerbak harum mewangi. Beliau wafat dengan
meninggalkan seorang istri dan empat orang putra, masing-masing bernama
Muhammad Nur Arafah, Fahd, Ridha dan Nizar.
Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani,
Seorang Ulama Dunia Berdarah Minang
Referensi: http://www.majeliswalisongo.com/2015/12/biografi-lengkap-syaikh-muhammad-yasin-bin-isa-al-fadani.html
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar